Beranda | Artikel
Bekal Utama Seorang Dai
Jumat, 28 Maret 2014

d8b1cb09060f62545dbac6ec508065aa

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan :

وإن أول زاد يتزود به الداعية إلى الله عز وجل أن يكون على علم مستمد من كتاب الله تعالى، ومن سنة رسوله صلى الله عليه وسلّم، الصحيحة المقبولة، وأما الدعوة بدون علم فإنها دعوة على جهل، والدعوة على الجهل ضررها أكبر من نفعها، لأن هذا الداعية قد نصب نفسه موجهاً ومرشداً فإذا كان جاهلاً فإنه بذلك يكون ضالاً مضلاًّ والعياذ بالله، ويكون جهله هذا جهلاً مركباً، والجهل المركب أشد من الجهل البسيط، فالجهل البسيط يمسك صاحبه ولا يتكلم، ويمكن رفعه بالتعلم، ولكن المشكلة كل المشكلة في حال الجاهل المركب، إن هذا الجاهل المركب لن يسكت بل سيتكلم ولو عن جهل وحينئذ يكون مدمراً أكثر مما يكون منوراً.

Sesungguhnya bekal pertama yang harus dimiliki seorang da’i yang mengajak kepada ajaran Allah ‘azza wa jalla adalah hendaknya dia berada di atas ilmu yang berlandaskan Kitabullah ta’ala dan Sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sahih dan diterima. Adapun berdakwah tanpa ilmu maka itu adalah dakwah di atas kebodohan.

Sementara berdakwah di atas kebodohan bahayanya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Karena da’i ini telah menempatkan dirinya sebagai pemberi arahan dan bimbingan, sehingga apabila dia adalah orang yang jahil/tidak paham agama, maka sesungguhnya dia menjadi orang yang sesat dan menyesatkan, wal ‘iyadzu billah. Dengan demikian kebodohannya itu menjadi kebodohan yang rangkap/jahl murokkab [sok tahu, pent].

Padahal, jahl murokkab itu lebih parah daripada jahl basith/semata-mata tidak tahu. Orang yang hanya bodoh/tidak mengerti [jahil basith] maka dia akan menahan diri dan tidak angkat bicara, dan hal itu akan bisa diobati dengan belajar. Akan tetapi yang menjadi sumber segala masalah adalah tatkala orang tertimpa jahl murokkab/sok tahu, sebab orang yang jahil murokkab ini tidak mau diam. Bahkan, dia akan angkat bicara walaupun bermodalkan kebodohan.

Dalam kondisi semacam ini, maka orang itu akan lebih banyak merusak daripada memberikan pencerahan.


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/bekal-utama-seorang-dai/